Tuesday, October 7, 2014

Sekilas tentang Jogja

Entah kenapa setelah melihat postingan di Twitter yang membahas tentang Yogyakarta, hati saya tergelitik untuk menulis beberapa hal tentang kota ini. Sayang sekali rasanya kalau saya tidak menuangkan pengalaman saya tentang keelokan kota ini dalam sebuah bentuk tulisan.
Pengalaman berkunjung selama 3 hari 2 malam di Yogyakarta sudah cukup menggambarkan bahwa kota ini memang kota yang berbudaya, penuh sopan santun dan keramahtamahan penduduknya. Tertib dalam berkendara. Ya, ini adalah salah satu contoh yang bisa membedakan kota ini dengan kota-kota lainnya. Pusat kota yang tengah sibuk dengan aktivitas warganya pun tak pernah terdengar suara bising di telinga. Tak pernah terdengar suara klakson yang saling bersahutan, suara calo angkutan umum yang memaksa penumpang, kata-kata umpatan dan sumpah serapah yang sering terlontar saat emosi mulai membuncah disaat kemacetan. Semua itu tidak ada.
Tubuh seperti cepat beradaptasi, memahami semua kondisi positif tersebut. Bisa menempatkan diri dengan lingkungan dan suasana baru.
Tutur kata lemah lembut keluar dari bibir mereka yang memang menjunjung tinggi nilai kesopanan. Senyum yang tak pernah lepas dari wajah mereka.
Bersambung ...

Contoh Itinerary

Saya coba berbagi contoh itinerary yang pernah saya (kita maksudnya) bikin saat akan melakukan trip ke Jogja. Sebelum kasih contohnya, pasti ada beberapa pertanyaan: sebenernya perlu gak sih kita nyusun itinerary sebelum melakukan perjalanan? Apa manfaatnya? Untung ruginya? dan bla.. bla.. bla..
Menurut saya sih perlu banget. Buat apa? Satu: biar tdk ada waktu yang terbuang saat kita sudah sampai di TKP. Dua: biar tau perkiraan budget yang bakal kita keluarin selama di sana. Tiga: tau rute menuju tempat-tempat yang akan kita kunjungi. Empat: heemmpp... Lima: Nah! nah ini yang paling penting! pastiin kalo kita nyusun rencana perajalanan ini sama rekan yang bakal ngetrip bareng kita. Lakukan techmeet dua sampai tiga kali. Selain berguna buat tukar pikiran, tukar pendapat, tukar kepala dan tukar pacar (zZzz) juga berguna buat mengenali sifat dan karaktareistik travelmate kita. Iya nggak sih? *iyain aja -,-
Eh tapi beneran penting lohh mengenal sifat dan karakteristik travelmate kita. Hahaha Biasanya ada yang asik, ada yang rempong, ada yang wangi, ada yang bau daki, bau menyan dan segala rupa. Hehehe
Tapi sebenernya semua sifat-sifat rekan kita yang menurut kita aneh, bisa dikalahkan dengan satu jurus. Yaitu, legowo. Daripada trip kita ancur2an gegara sifat satu orang yang "nyeleneh", ya mending kita yang mengalah :)
Kepanjangan ngomongnya, capek! Nih contoh itinerary saat akan melakukan trip ke Jogja. Biarpun sederhana yang penting isinya! isinya gak penting :D


Minggu, 28 September 2014
Waktu
Tujuan
Jarak ±
Lama ±
Transport
Tarif ±
Keterangan
± 08.00
Tiba di bandara





08.00 – 11.00
Bandara - Prambanan
8 Km
10 menit
5 menit
·         Naik TransJogja jalur 1A/1B – Shelter Prambanan (shelter terakhir).
·         Shelter Prambanan – Candi Prambanan.
Pilihan:
รผ  Jalan kaki
รผ  Becak
รผ  Andong
Rp. 3.000
-
-
Gratis
Rp. 10.000
Rp. 15.000
·         TransJogja: 05.30 – 21.30
·         Candi tutup pukul 17.00.
·         HTM: Rp. 30.000/ orang (umum wisdom).
11.00 – 12.00
Sekitar Prambanan
-
-
Jalan kaki
Gratis
Makan siang
12.00 – 14.00
Prambanan - Homestay
?
-


Check in + beberes + mandi terserah ngapain ajh.
14.00 – 17.00
Homestay – De Mata
-



·         Jl. Veteran. XT Square.
·         Buka jam 10.00 – 22.00.
·         HTM: Rp. 25.000.
17.00 – 19.00
De mata - Malioboro
-

·         Halte XT Square (naik TransJogja 2B) – Halte Taman Pintar
·         Jalan kaki menuju Malioboro
Rp. 3.000
Gratis
Makan + poto2
Bebas
19.00 – 21.00
Malioboro – Taman Pelangi
-
20 menit


·         (Monjali) Jl. Ring Road, Sleman Utara
·         Buka jam: 17.00 – 23.00 (weekend).
·         HTM: Rp. 15.000 (weekend)
  
Itu contoh hanya untuk hari pertama. Untuk hari kedua dan ketiga gak perlu dishare. Namanya juga contoh, dikit aja buat pancingan.
Kalo ada pertanyaan, koq tau harga tiket masuk, ongkos ini itu, dan lama atau jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lain? kan belum pernah ke sana sebelumnya? Ya! searching atau tanya temen2 yang udah pernah ke sana. So simple :D

Thursday, April 10, 2014

Selayang Pandang


Guru SD yang suka jajan es kopi Good Day Mocacinno di jam istirahat. Atau kalau misalnya ngantuk banget biasanya lebih suka kopi versi panasnya, ditemenin sosis goreng, kue cubit, atau cilok ala-ala jajanan anak SD, itu udah jadi tandem yang pas banget buat lini pertahanan a.k.a ganjel perut.

Ngomongin 'lini pertahanan' yang bahasanya udah 'sepakbola' banget, gw termasuk salah satu penikmat sepakbola layar kaca. Saking sukanya sama sepakbola, gw sering membayangkan diri gue jadi pelatih sepakbola, yang berdiri di pinggir lapangan sambil teriak-teriak kasih arahan dan motivasi kepada pemain layaknya Pep Guardiola. Kemudian 'jingkrak-jingkrak' ala Jurgen Klopp saat selebrasi kemenangan. Atau tetep kalem ke-bapak-an seperti Arsene Wenger. Gak tau kenapa gw suka aja ngebayangin jadi pelatih sepakbola gitu, nyusun taktik, seleksi pemain untuk starting line up kayaknya seru. Hahaha Absurd, Guru SD tiba-tiba jadi pelatih sepakbola, cewek pula, mana level Eropa. Namanya juga ngayal ya, kan? Iya.

Selain sepakbola, juga suka banget motret. Suka doang, sih. Gak sampe sayang, apalagi sampe ingin memiliki. Nggak. Gw juga suka banget liatin langit pagi, kadang gw suka perhatiin bentuk awannya, liat pepohonan, liat yang ijo-ijo gitu deh. Terus yang paling gw gak suka adalah;
- orang yang suka buang sampah sembarangan
- pengendara yang suka nglakson saat lampu baru ijo *selow dong, bro!
- ada yang bilang, "Jangan lupa oleh-oleh, ya!"
- ada yang bilang, "Gak ngajak-ngajak!"
- ada yang nge-chant "Hala Madrid!"
Yang terakhir provokatif banget. Hehehe

Sekiranya cukup dulu~



 

Wednesday, April 9, 2014

Ranah Kognitif


    Ranah Kognitif
Menurut Benjamin S. Bloom (dalam Makmun, 2004: 26), secara garis besar ranah kognitif terdiri dari tahapan:
·         Knowledge (pengetahuan)
·         Comprehension (pemahaman)
·         Application (penerapan)
·         Analysis (penguraian)
·         Synthesis (memadukan)
·         Evaluation (penilaian)

Namun pada perkembangan selanjutnya, taksonomi Bloom ini mengalami revisi pada tahun 1990 oleh seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson. Dan baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya karena Lorin memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada.
Taksonomi  hasil revisi Anderson pada ranah kognitif adalah: 
·         Remember (mengingat)
·         Understand (memahami)
·         Apply (menerapkan)
·         Analyze (menganalisis)
·         Evaluate (mengevaluasi)
·         Create (mencipta, berkreasi)
Dari beberapa tahapan tersebut, hanya tahapan mengingat, memahami, dan menerapkan yang cocok untuk diterapkan di sekolah dasar, sedangkan analisis dan dan sintesis baru dapat dilatihkan di tingkat sekolah menengah, atas, dan perguruan tinggi secara bertahap (Arikunto, 2005: 121).
Berdasarkan tahapan yang cocok diterapkan di sekolah dasar. Zainul dan Mulyana (2007: 35-36) menjelaskan bahwa:
Pengetahuan adalah tingkatan yang paling rendah dari tujuan pendidikan. Aspek ini menunjukkan kemampuan untuk mengingat kembali atau mengenal informasi yang dipelajari sebelumnya. Informasi yang masuk ke dalam ingatan murid bisa dalam bentuk pengetahuan tentang fakta, terminologi, peristiwa, nama, data, hubungan dan yang lainnya. Pengetahuan fakta mulai dari yang spesifik sampai pada yang universal atau abstrak. Kategori pengetahuan merupakan aspek yang mudah diajarkan dan dievaluasi.

Pemahaman adalah kemampuan untuk memahami arti secara harfiah dari materi, kemampuan menangkap arti dan maksud dari materi, dan menyatakan kembali informasi dengan kata-katanya sendiri. Bentuk kemampuan yang disajikan dalam pemahaman ini ialah kemampuan menerjemahkan dan menginterpretasi. Informasi yang diterima oleh siswa bisa dalam bentuk data yang dapat diperoleh melalui sumber-sumber tertentu. Sumber-sumber tersebut misalkan peta, bagan, grafik, ensiklopedi, atlas, dan lain-lain.
Aplikasi adalah kemampuan menggunakan atau mentransfer apa yang diketahui ke dalam situasi baru, seperti mengaplikasikan sebuah konsep, generalisasi atau suatu proses ke dalam situasi baru. Dalam kategori ketiga ini secara esensial adalah kemampuan siswa untuk dapat menggunakan apa yang telah ia pelajari, siswa dapat menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan masalah.