Ranah Kognitif
Menurut Benjamin S. Bloom (dalam Makmun, 2004: 26), secara garis
besar ranah kognitif terdiri dari tahapan:
·
Knowledge (pengetahuan)
·
Comprehension
(pemahaman)
·
Application (penerapan)
·
Analysis (penguraian)
·
Synthesis
(memadukan)
·
Evaluation (penilaian)
Namun
pada perkembangan selanjutnya, taksonomi Bloom ini mengalami revisi pada tahun
1990 oleh seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson. Dan baru
dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, masing-masing
kategori masih diurutkan secara hirarkis dari urutan terendah ke yang lebih
tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis
diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep
terdahulu tidak berubah jumlahnya karena Lorin memasukan kategori baru yaitu creating
yang sebelumnya tidak ada.
Taksonomi
hasil revisi Anderson pada ranah kognitif adalah:
·
Remember
(mengingat)
·
Understand
(memahami)
·
Apply
(menerapkan)
·
Analyze
(menganalisis)
·
Evaluate
(mengevaluasi)
·
Create
(mencipta, berkreasi)
Dari beberapa tahapan tersebut, hanya tahapan mengingat, memahami,
dan menerapkan yang cocok untuk diterapkan di sekolah dasar, sedangkan analisis
dan dan sintesis baru dapat dilatihkan di tingkat sekolah menengah, atas, dan
perguruan tinggi secara bertahap (Arikunto,
2005: 121).
Berdasarkan tahapan yang cocok diterapkan di
sekolah dasar. Zainul dan Mulyana (2007: 35-36) menjelaskan bahwa:
Pengetahuan adalah tingkatan yang paling rendah
dari tujuan pendidikan. Aspek ini menunjukkan kemampuan untuk mengingat kembali
atau mengenal informasi yang dipelajari sebelumnya. Informasi yang masuk ke
dalam ingatan murid bisa dalam bentuk pengetahuan tentang fakta, terminologi,
peristiwa, nama, data, hubungan dan yang lainnya. Pengetahuan fakta mulai dari
yang spesifik sampai pada yang universal atau abstrak. Kategori pengetahuan
merupakan aspek yang mudah diajarkan dan dievaluasi.
Pemahaman adalah kemampuan untuk memahami
arti secara harfiah dari materi, kemampuan menangkap arti dan maksud dari
materi, dan menyatakan kembali informasi dengan kata-katanya sendiri. Bentuk
kemampuan yang disajikan dalam pemahaman ini ialah kemampuan menerjemahkan dan
menginterpretasi. Informasi yang diterima oleh siswa bisa dalam bentuk data
yang dapat diperoleh melalui sumber-sumber tertentu. Sumber-sumber tersebut
misalkan peta, bagan, grafik, ensiklopedi, atlas, dan lain-lain.
Aplikasi adalah kemampuan menggunakan atau
mentransfer apa yang diketahui ke dalam situasi baru, seperti mengaplikasikan
sebuah konsep, generalisasi atau suatu proses ke dalam situasi baru. Dalam
kategori ketiga ini secara esensial adalah kemampuan siswa untuk dapat
menggunakan apa yang telah ia pelajari, siswa dapat menggunakan pengetahuannya
untuk memecahkan masalah.
No comments:
Post a Comment